MENJADI MURID SEJATI
Bacaan,
Matius 28:19
“ Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, “
Yesus tidak mencari pria maupun wanita yang hanya mau
memberikan waktu luangnya atau masa pensiunnya kepada-Nya. Sebaliknya, Ia
mencari orang-orang yang mau menempatkan Dia pada tempat yang terutama di dalam
kehidupan mereka.
Orang dunia
mengenal arti hidup berkorban. Para prajurit mengorbankan diri mereka karena
alasan kepahlawanan. Orang-orang komunis mengorbankan diri mereka karena alasan
politik. Para orang tua berkorban demi alasan
untuk kebahagiaan anak-anaknya. Ada alasan yang sangat mulia dimana kita siap
berkorban karena Kristus telah mencurahkan
darahNya untuk menebus dosa kita.
Yesus memanggil
kita semua untuk menjadi muridNya. Untuk menjadi muridNya yang sejati tidaklah
mudah, membutuhkan komitmen dan integritas dalam mentaati dan melaksanakan
kehendakNya.
Ada 4 syarat yang
ditetapkan Tuhan Yesus
untuk menjadi
muridNya yang sejati
1. Kasih yang
sebulat-bulatnya kepada Yesus Kristus. "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia
tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya
laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi
murid-Ku." (Lukas 14:26)
Hal ini tidak berarti kita harus
membenci dan berseteru dengan keluarga kita, tetapi ini berarti bahwa kasih
kita kepada Kristus harus lebih agung dan mulia. Sebenarnya yang paling sulit
di dalam tuntutan ini adalah "bahkan nyawanya sendiri". Cinta
diri sendiri adalah rintangan yang paling besar dalam menjadi murid.
Nanti sesudah kita menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada-Nya, barulah kita
berada di tempat yang dikehendaki-Nya bagi kita.
2. Menyangkali
diri sendiri dan memikul salib. "Setiap orang
yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Matius 16:24)
Menyangkali dirinya (denial of self)
tidak sama dengan penyangkalan diri (self-denial). Yang terakhir itu
berarti memantangi beberapa macam makanan tertentu dan kesukaan atau harta milik. Menyangkal
diri yaitu dengan selalu mendahulukan kehendakNya di atas kepentingan pribadi. Memikul
salib adalah kehidupan dengan tabah dan setia dalam melakukan kehendakNya.
3. Kasih
kepada sesama. "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,
yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13: 35)
Ini adalah kasih yang menghormati orang
lain lebih baik daripada dirinya sendiri. Itu adalah kasih yang menutupi
kesalahan-kesalahan orang lain. Itu adalah kasih yang sabar dan murah hati,
tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak sombong, tidak melakukan yang
tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah dan tidak
menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi
karena kebenaran, menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus
13:4-7).
RENUNGAN SEPEKAN
SENIN
…………………………………………………………… MATIUS 28 : 16 – 20.
“ 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, “
SELASA
………………………………………………………….. LUKAS 14: 25 – 35.
"
26 Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya,
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan,
bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku."
RABU
…………………………………………………………….. MATIUS 16: 21 – 28.
“
24 Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya dan mengikut Aku."
KAMIS
…………………………………………………………… YOHANES 13: 31 – 35.
“
15 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
JUMAT
…………………………………………………………….. ROMA 10: 1 – 15.
“
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan. “
SABTU
…………………………………………………………….. MARKUS 16: 9 – 20.
“
20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan
Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang
menyertainya. “