23 Agustus 2020/JL/13
PEKA TERHADAP ALLAH
Bacaan, Amsal 4 : 23,
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan.”
Hati adalah tempat Tuhan bertahta. Hati
kita adalah sumber kehidupan kita. Tuhan berbicara di dalam hati kita. Itulah
sebabnya kita dipanggil untuk menjaga hati supaya peka terhadap Tuhan.
Seringkali kita korbankan hati kita ( hati menjadi kacau, gelisah, dan resah ) hanya
untuk mengejar kesenangan yang bersifat sementara yang sesungguhnya tidak bisa
memuaskan batin.
Itulah sebabnya Firman Allah mengajar
kepada kita untuk tidak hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah
dengan pikirannya yang sia-sia, “Sebab
itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi
sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang
sia-sia”
(Efesus
4:17). Kebanyakan orang Kristen hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal
Allah dengan hidup berdasarkan akal dan pengertiannya sendiri.
Dua Langkah untuk memiliki hati yang peka.
Pertama, pikiran yang sia-sia
menjadikan hati gelap, Roma 1: 21.
Firman
Allah mengajarkan bahwa pikiran yang sia-sia membuat hati menjadi gelap. Hati
yang gelap adalah hati yang keras, dingin, tidak peka, tidak berserah kepada Allah. Hati yang demikian tetap
berfungsi dan hanya peka pada kedagingan. Sumber dari hati yang gelap dan tidak
peka terhadap Allah adalah pikiran yang gelap dan sia-sia.
Kita harus bisa memahami fungsi
imajinasi. Imajinasi adalah mata hati secara rohani. Apa yang kita bayangkan
dan dapat kita lihat dalam alam bayangan adalah imajinasi. Imajinasi kita
adalah tempat dimana berbagai pikiran mendapat kekuatan. Kita tidak bisa
mencegah berbagai pikiran datang kepada kita, tetapi kita menolak untuk
memberikan kuasa. Berbagai pikiran akan datang kapan saja, tetapi ketika kita
membiarkan pikiran-pikiran
tersebut memasuki imajinasi kita, maka kita akan melihat berbagai pikiran
tersebut memasuki imajinasi kita, kita akan melihat berbagai pikiran tersebut
mendapatkan kuasanya. Hentikan pikiran-pikiran sia-sia yang masuk sebelum
mereka menjadi imajinasi. Kita tidak bisa mengijinkan imajinasi kita mengikuti
jalur pikiran yang bertentangan dengan firman Allah. Ini adalah kebenaran
penting.
Kedua, biarkan kedamaian
memerintah hati, Ibrani 4: 3.
Tergesa-gesa
adalah gaya hidup modern. Mereka adalah orang-orang yang mengandalkan
pikirannya sendiri lebih dari mengandalkan Tuhan. Tergesa-gesa adalah tanda
ketidakpercayaan bahwa Tuhan mengatur segala sesuatu. Tanda kita beriman adalah
hati yang penuh damai sejahtera (Ibr. 4:3). Firman Allah mengajar kita bahwa “hendaklah damai sejahtera memerintah dalam
hati”, Kolose 3: 15. Damai sejahtera menjadi wasit dalam kita mengambil
keputuan. Seorang hamba Tuhan membatalkan naik pesawat terbang untuk pelayanan
karena ketika dia berdoa sementara menuju Bandara, dia kehilangan damai
sejahtera. Selanjutnya apa yang terjadi? Pesawat itu jatuh dan
semua penumpang meninggal.
Tuhan ingin melindungi kita dari
kecelakaan, kebangkrutan, kehancuran. Tuhan akan berbicara dalam hati untuk
memberi arahan kepada kita. Milikilah hati yang peka.
RENUNGAN
SEPEKAN
SENIN
……………………………………………………………………AMSAL 4 : 1 – 27.
“23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari
situlah terpancar kehidupan.”
SELASA
…………………………………………………………………ROMA 1 : 18 – 32.
“21
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai
Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi
sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.”
RABU
……………………………………………………………………..EFESUS 4 : 17 – 32.
“17
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup
lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang
sia-sia. “
KAMIS
……………………………………………………………………IBRANI 4 : 1 – 13.
“3
Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia
katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke
tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia
dijadikan.”
JUMAT
……………………………………………………………………Kolose 3 : 1 – 17.
“
15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena
untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.”
SABTU
……………………………………………………………………FILIPI 4 : 2 – 8.
“6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur. 7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”