04 Oktober 2020/JL/19
BUANGLAH BERHALAMU
Bacaan, Lukas 4:19,
“untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan
bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas,
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
Yesus
datang untuk memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang. Inilah kabar
baik dimana sekarang kita hidup dalam anugerah Tuhan. Dalam masa anugerah ini
Tuhan bekerja untuk memerdekakan umat Tuhan dari
perbudakan “berhala”.
Rasa
sakit lewat penderitaan yang ada, Allah sedang mencungkil
berhala dari dalam hati. Berhala adalah hal-hal baik sebagai pemberian Allah:
pasangan kita, anak-anak kita, pengharapan dan impian kita, pekerjaan kita, kesuksesan
kita, ketrampilan kita, penampilan kita, reputasi kita. Hal itu menjadi berhala
ketika kita mengubah menjadi prioritas utama. Akhirnya kita bergantung pada
hal-hal dan orang-orang selain Allah untuk memberi arti, tujuan, kemerdekaan,
keamanan, keberartian yang hanya dapat diberikan Yesus.
Di
dalam batin manusia ada kekosongan yang sengaja diciptakan Allah dan hanya Dia
yang dapat mengisinya. Kekosongan batin itu namanya kegelisahan. Agustine yang
hidup 16 abad yang lalu menangkap hal ini. Ia mengatakan kepada Tuhan,
“Engkau menciptakan kami untuk diriMu sendiri, dan hati kami gelisah sampai
hati kami beristirahat di dalamMu”. Dua abad setelah
Agustine, pikiran brilian Pascal, menangkap keadaan manusia
yang sama ini. Semua manusia dari segala lapisan dan diseluruh dunia sama-sama
mengejar kebahagiaan, kepuasan, tetapi semua hal di bumi ini tidak pernah dapat memuaskan dan membahagiaan
manusia secara permanen. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa keinginan dalam hati
manusia itu seperti jurang tanpa batas dan hanya dapat dipenuhi dengan sebuah
obyek yang tak terbatas dan tetap, yaitu hanya oleh Allah sendiri.
Sebuah
berhala adalah apapun atau siapapun yang kita anggap (dalam hati), harus
dimiliki agar hidup kita menjadi bermakna, bernilai, aman, menggairahkan, atau
bebas. Apakah berhala-berhala tersebut dipemandangan Allah? Berhala yang kita
harapkan memberikan kepuasan dan kebahagiaan ternyata “Kosong,
hampa”, “Sesungguhnya, kamu ini adalah seperti tidak ada dan
perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan.
Yesaya 41:24. Berhala itu tidak memberi
faedah, Yesaya 44:9. Berhala itu juga adalah kesia-siaan, Yeremia 10:15.
Ketika
kita berusaha untuk mendapatkan
kebahagia dan kepuasaan hidup dari dunia ini, itu adalah perbuatan yang
sia-sia dan tidak berguna. Hal-hal itu terlalu kecil untuk dapat memenuhi
keinginan kita yang tidak terbatas. Hanya Allah yang tidak terbatas yang dapat
memenuhi kekosongan batin kita. Yesus berkata, “Kamu akan Bahagia dan
terpuaskan selama-lamanya”, Yohanes 4: 14.
RENUNGAN SEPEKAN
SENIN ………………………………………………………………LUKAS 4 : 1 – 16 – 30.
“19 untuk memberitakan pembebasan kepada
orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan
orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah
datang."
SELASA
……………………………………………………………..YESAYA 44: 9 – 20.
“9 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya
adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi
faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui
apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu.”
RABU
………………………………………………………………..YESAYA 55: 1 – 13.
“2 Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu
yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan?
Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati
sajian yang paling lezat.”
KAMIS
……………………………………………………………….LUKAS 2: 8 – 20.
“14 Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi
dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
JUMAT
……………………………………………………………….YOHANES 14: 15 – 31.
“27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai
sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang
diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Jn. 14:27
ITB)
SABTU
………………………………………………………………..YOHANES 14: 1 – 54.
“14 tetapi barangsiapa minum air yang akan
Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air
yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."