firman Tuhan

Diri kita lemah. Kristus di dalam kita adalah kuat dan berkuasa. Dia sebagai hidup kita. Dengan percaya dan andalkan Dia, Kristus mengalir di dalam & lewat kita, Yohanes 15 : 5.

22 Maret 2020

08 maret 2020/JL/06


Apa Yang Keluar dari Mulut, Meluap dari Hati
(Matius 12 : 34 – 35)

Jika kita memperhatikan sebuah iklan minuman kemasan, ada yang mengklaim bahwa air kemasan merk tertentu diperoleh dari suatu sumber mata air. Berbicara tentang mata air, kita dapat mempelajari satu hal yang sederhana bahwa apa yang keluar tergantung dari apa yang menjadi sumbernya, dalam hal ini jika sumbernya adalah mata air maka akan mengeluarkan air.
Yesus memberikan sebuah ajaran yang sangat sederhana. Dalam matius 12 : 34 -35, Yesus berkata bahwa “..yang diucapkan mulut meluap dari dalam hati…”. Disini kita mendapatkan sebuah pelajaran penting yang sangat sederhana dalam kehidupan kita. Apa yang keluar dari ucapan kita berasal / bersumber dari dalam hati. Yesus sendiri menekankan bahwa jika orang tersebut memiliki perbendaharaan (sumber) yang baik , maka yang baiklah yang keluar melalui ucapannya. Sebaliknya, jika orang tersebut memilki perbendaharaan yang jahat maka yang jahat akan muncul keluar juga melalui ucapannya. Disinilah terdapat sebuah formula kehidupan yang sederhana namun memiliki kekuatan yang luar biasa yaitu apa yang keluar dari mulut bersumber dari dalam hati.
Ucapan adalah hal yang sederhana namun powerful. Amsal 18 : 21 jelas sekali menyatakan bahwa “hidup dan mati dikuasai lidah, siapa yang gemar menggemakannya akan memakan buahnya”. Dengan kata lain, perkataan berkat akan menarik berkat. Demikian juga hal hal yang buruk, apabila perkataan buruk yang keluar dari mulut, maka dengan sengaja kita mengijinkan untuk hal hal yang buruk mulai mengintai kehidupan kita dan mencoba mencari celah untuk masuk dalam pengalaman kehidupan kita.
Seperti yang sudah dinyatakan di atas bahwa apa yang keluar dari dalam mulut bersumber dari dalam hati. Pertanyaannya ialah bagaimana supaya kita semua dapat mengubah apa yang keluar dari melalui mulut kita agar hanya berkat” saja yang terucap dari hati kita? Jawabannya sederhana sekali. Di dalam kitab Roma 10 : 8 dinyatakan bahwa Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu”. Hal pertama yang perlu kita sadari adalah mengisi hati kita dengan firmanNya. Mengapa firman harus menguasai hati kita? Kita perlu sadari bahwa alam semesta ini diciptakan melalui firmanNya dan karena itu alam semesta ini hanya tunduk oleh firman Tuhan. Maka dari itu, kita perlu mengisi hati kita dengan firmanNya yang memiliki kuasa yang dahsyat. Ketika hati kita melimpah dengan firman, maka secara otomatis yang keluar dari mulut kita hanyalah firman Tuhan. Semua janji janji Tuhan hanya dapat kita temukan di dalam firmanNya. Mengisi hati kita dengan firman setiap waktu adalah bagian penting di dalam kehidupan kita.
Alkitab mencatat ada dua orang yang memiliki kecenderungan hati yang berbeda dan menghasilkan perkataan yang berbeda. Pada akhirnya mereka menikmati hasil yang berbeda sesuai dengan apa yang ada di dalam perbendaharaan hati mereka masing masing. Tokoh yang pertama bernama Barzilai (2 Samuel 19 : 31 – 37). Barzilai adalah seorang yang kaya. Dia merawat Daud saat Daud dikejar – kejar oleh anaknya Absalom. Ketika peristiwa buruk yang menimpa Daud telah usai, Daud mengajak Barzilai ke istananya dalam rangka balas budi. Akan tetapi bagaimana respon Barzilai? Barzilai memberkan respon yang negatif dan pesimis. Barzilai berkata bahwa ia hanya menjadi beban buat Daud, bahkan Barzilai berkata bahwa ia saja tidak dapat membedakan apa yang dimakan dan apa yang diminum, bagaimana suara penyanyi laki laki dan penyanyi perempuan. Hati Barzilai penuh dengan keraguan karena ia berfokus kepada kemampuan dirinya dimana usianya menginjak 80 Tahun.
Di satu sisi, ada tokoh bernama Kaleb (Yosua 14 : 6 – 15). Kaleb adalah sahabat Yosua saat mereka bersama – sama mengintai tanah Kanaan. Di dalam Yosua 14 : 6 – 15, kita dapat melihat bagaimana Kaleb yang usianya 85 tahun berkata bahwa pemeliharaan Tuhan dahsyat di dalam hidupnya dan janji-janji Tuhan melingkupi hatinya. Kaleb bahkan meminta Yosua untuk merestui tindakan Kaleb yaitu merebut Hebron agar menjadi milik pusaka Kaleb. Dan pada akhirnya, Hebron menjadi milik Kaleb.
Dari dua kisah yang berbeda tersebut, kita dapat mempelajari hal yang sederhana namun memilki kekuatan besar. Prinsip sederhana yaitu apa yang keluar dari mulut bersumber dari hati inilah yang menghasilkan dampak yang besar dalam hidup kita. Mari kita renungkan bersama, apa yang sedang mendominasi hati kita? Kekhawatiran kah? Iri hati kah? Dendam kah? Rasa marah kah? Atau firman Tuhan yang sedang menguasai hati kita?. Kita perlu mengerti bahwa ucapan kita memiliki dampak yang besar karena kita adalah orang benar di hadapan Allah. Maka dari itu marilah kita mengisi hati kita dengan firmanNya, dan di saat yang sama ucapkanlah / perkatakanlah firman Tuhan tersebut maka kita menikmati apa yang Tuhan firmankan dan janji-janji Tuhan dapat kita alami karena kita sepakat dengan janjiNya melalui perkataan kita. Amin!

Renungan Sepekan :
Senin _____________________________________ Matius : 12 : 22 – 37
“Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati…”
Selasa ____________________________________ Roma 10 : 4 -15
 “Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu."
Rabu ____________________________________ Mazmur 91 : 1- 16
“Engkau takkan takut pada kengerian malam, atau anak panah yang beterbangan di siang hari, atau wabah penyakit yang berjalan di kegelapan, atau penghancuran yang menyerang di siang hari.”
Kamis ___________________________________ Mazmur 103 : 1 – 22
“Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.”
Jumat ____________________________________ Yosua 14 : 6 – 15
“Sekarang, lihatlah TUHAN telah memelihara hidupku seperti yang dijanjikan-Nya.”
Sabtu _____________________________________ Mazmur 139 : 1 – 24
 “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”


08 Maret 2020

08 maret 2020/JL/05



MENJALANI HIDUP YANG MERDEKA

BACAAN, Galatia 5: 1,
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita.
Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.“

            Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan. Sekarang banyak orang merayakan kemerdekaan tidak memiliki suasana batin seperti ketika bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang. Pasti mereka meluapkan kegembiraan yang luar biasa karena mereka terlepas dari kekejaman bangsa Jepang. Kemerdekaan Indonesia diraih karena perjuangan para pahlawan dengan mengorbankan diri sendiri dan darah tercucur dari mereka. Demikian dengan kemerdekaan di dalam Kristus. Kemerdekaan orang beriman adalah anugerah dari Tuhan melalui kematian Kristus di kayu salib. Kemerdekaan bukan sebuah perjuangan seperti kemerdekaan bangsa Indonesia, kemerdekaan Kristen adalah anugerah Tuhan.
            Kemerdekaan yang dimaksud dalam ayat 1 adalah kemerdekaan dari dan kemerdekaan untuk Kemerdekaan dari : hukum Taurat, kutuk hukum Taurat dan dari kuasa dosa. Kemerdekaan yang dimaksud juga kemerdekaan untuk melayani dalam kasih.
1.      Kemerdekaan dari hukum Taurat.
Orang beriman telah mati bagi hukum taurat (Roma 7:4). Kita telah dimerdekakan dari hukum Taurat artinya kita dimerdekakan dari Perjanjian Lama (perjanjian bersyarat) dimana orang Yahudi untuk memperoleh keselamatan atau dibenarkan melalui ketaatan kepada hukum Taurat.
            Karena penebusan Yesus di kayu salib, kita dimerdekakan dari hukum Taurat artinya kita memperoleh keselamatan dan dibenarkan dihadapan Allah tidak lagi melalui ketaatan kepada hukum Taurat tetapi beriman kepada Yesus. Hanya Kristus yang mampu mentaati hukum Taurat sepenuhnya dan Ia lakukan untuk menggenapi perintah Taurat supaya orang yang percaya dinyatakan benar.  Seharusnya hal ini mendatangkan sukacita yang besar dan ucapan syukur yang limpah.
2.      Dimerdekakan dari kutuk hukum Taurat, Gal. 3:10.
Kutuk hukum Taurat adalah hukuman Allah karena manusia melanggar Taurat. Orang boleh melakukan sebagian besar hukum Taurat dan melanggar sebagian kecil, maka dianggap melanggar seluruhnya (Yak. 2:10). Paulus menyatakan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan karena melakukan hukum taurat karena ketidaksanggupan manusia (Gal. 2:16).
            Kristus telah mati di kayu salib untuk menanggung kutuk (Gal. 3:13). Kematian Kristus adalah menanggung semua dosa dan kesalahan kita. Seharusnya kita yang menerima hukuman Allah karena dosa tetapi Kristus yang dihukum Allah karena kita. Allah tidak lagi menghukum dosa kita karena hukuman dosa atas kita telah ditanggung Kristus. Halleluyah, seharusnya kebenaran ini mendatangkan sukacita yang dasyat atas kasih karuniaNya.
3.      Dimerdekakan dari kuasa dosa.
Dosa adalah kuasa yang memperbudak umat manusia. Kristus di kayu salib telah menyalibkan manusia lama kita dan Roh Kudus hadir dalam hidup kita. Roh Kudus memampukan kita untuk menang atas dosa. Hiduplah oleh Roh (Bergantung padaNya), kita akan menang atas dosa (Gal. 5:16).
4.      Dimerdekakan untuk melayani dalam kasih, Gal. 5:13.
Anugerah Allah memiliki berkat ganda. Pertama, memerdekakan kita hukum Taurat, kutuk Taurat dari kuasa dosa. Kedua, anugerah adalah kuasa yang menjadikan kita hidup bagi Kristus bukan bagi diri sendiri. Kemerdekaan dari Kristus adalah kemerdekaan untuk dapat melayani Tuhan dan melayani sesama oleh kasih.






RENUNGAN SEPEKAN

SENIN ……………………………………………………………………… GALATIA 5: 1 – 26.
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.

SELASA …………………………………………………………………….  GALATIA 3 : 1 – 14.
“Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."

RABU ……………………………………………………………………… YAKOBUS 2: 1 – 13.
“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.

KAMIS …………………………………………………………………………. ROMA 8 : 1 – 17.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.

JUMAT ………………………………………………………………….. YOHANES 15 : 9 – 17.
“Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

SABTU ………………………………………………………………….. 1 YOHANES 4 : 7 – 21.
“Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.




01 maret 2020

01 Maret 2020/JL/05




KASIH KARUNIA MENJADIKAN KITA KAYA

BACAAN, 2 Korintus 8 : 9,
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

            Kasih karunia adalah wujud kasih dan kemurahan Allah dimana Yesus telah menjadi miskin dan mati di kayu salib supaya kita menjadi kaya di dalam Dia. Yesus berkata, “Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalaNya”, (Mat. 8:20). Yesus adalah Allah menjadi manusia serba terbatas dan semua itu Dia lakukan supaya kita menikmati berkat sorgawi berlimpah-limpah.

            Ayat 7, kata kaya disebutkan 2 kali. “Kaya dalam segala sesuatu” adalah bentuk Present Active Indicative artinya mereka berlimpah-limpah dalam berkat Injil. Selanjutkan ada kata “kaya dalam pelayanan kasih” adalah bentuk Present Active Subjunctive, artinya setelah mereka berlimpah dalam manfaat dari perjanjian baru, mereka harus berlimpah dalam tanggung jawabnya yaitu pelayanan kasih. Kasih karunia memberikan kepada kita berkat ganda yaitu kita menjadi kaya berlimpah-limpah dengan berkat surgawi sekaligus kaya dalam tanggung jawab untuk pelayanan kasih.

            Apa yang dimaksud Yesus menjadi miskin dan kita menjadi kaya? Kata “kaya” disini bukan kaya dalam materi. Kita harus melihat konteksnya. Ayat yang satu tidak boleh bertentangan dengan ayat yang lain. Dalam ayat 2 dikatakan mereka mengalami penderitaan berat dan sangat miskin. Kasih karunia menjadikan mereka kaya dalam kemurahan sekalipun miskin secara materi.

            Ayat 7 Paulus menjelaskan kekayaan yang kita terima dalam kasih karunia adalah : kaya dalam segala sesuatu : kaya dalam iman, kaya dalam perkataan, kaya dalam pengetahuan, kaya dalam kesungguhan untuk membantu, kaya dalam kasih dan kaya dalam  pelayanan kasih.

            Kaya dalam kemurahan. Kemurahan adalah buah Roh (Gal. 5:22) dalam Bahasa Yunani nya bisa berarti kemurahan, kebaikan, penuh belas kasihan, ketulusan. Kemurahan disini maknanya bukan hanya sekedar memberi sesuatu, tetapi bersedia ikut merasakan apa yang orang lain rasakan, ikut merasakan kesusahan atau kesedihan yang mereka alami dan dengan tindakan yang nyata membantu menyelesaikan pergumulan atau persoalan yang mereka hadapi dan butuhkan. Kemurahan juga dapat dimaknai tindakan yang baik dan benar yang kita lakukan untuk orang lain atau untuk melayani Tuhan dengan motivasi karena kita telah menerima kemurahan (keselamatan) dari Tuhan.

            Yesus hidup penuh kemurahan. Ketika Ia melihat orang kusta, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan (Mark. 1:41). Ketika Yesus melihat orang banyak yang lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala,  tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Yesus datang menolong mereka dengan  penuh belas kasihan, penuh simpati atau empati kepada mereka.

            Ketika kita banyak mengalami kasih Tuhan (kita menyadari betapa banyak dan mengerikan dosa kita dan kita telah beroleh kasih dan pengampunanNya), kita tidak akan pernah tinggal diam, Kita akan membagikan kasih Allah kepada mereka yang membutuhkan. Kaya berarti bukan apa yang telah kita beli (rumah, mobil mewah, dan segala kemewahan dunia) tetapi seberapa banyak orang yang sudah kita tolong, kita berkati, dan kita buat mereka makin maju di dalam Tuhan, mereka makin kaya dalam pengenalan akan Tuhan.


RENUNGAN SEPEKAN
 SENIN ……………………………………………………………….. 2 KORINTUS 8 : 1 – 15.
Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. “

SELASA ………………………………………………………………….. MATIUS 8 : 18 – 22.
“ Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

RABU …………………………………………………………………… GALATIA 5 : 16 – 26.
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,”

KAMIS …………………………………………………………………….. LUKAS 7 : 36 – 50.
“ Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."

JUMAT ………………………………………………………………………. FILIPI 1: 27 – 30.
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, “

SABTU ……………………………………………………. KISAH PARA RASUL 10 : 1 – 48.
“ yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. “